Semangat
Perang Salib dan Ancaman Turki
Interaksi
antara Timur ( Islam ) dan Barat ( Kristen ) terus – menerus meningkat selama
abad XI. Dalam hal ini adalah adanya Perang Salib. Semangat para umat Kristen
tampak sangat menonjol. Antara lain saat para biarawan Cluny membawakan koor
yang indah dari gereja, banyak jemaat yang datang ke Cluny. Begitulah semangat
orang Barat. Disamping itu orang-orang Turki menduduki Dataran Tinggi Persia
dan kemudian menjarah Lembah Eufrat-Tigris yang subur, Pada tahun 1055 orang
Turki berhasil menduduki Baghdad. Lembah Eufrat – Tigris pada zaman sumeria
menjadi lembah yang subur dan mempunyai system irigasi yang teratur. Namun,
dibawah orang Turki menjadi terbengkalai dan tidak terurus. Hal ini karena
orang Turki Seljuk tak memiliki pengetahuan yang pengelolaan tanah dan tidak
adanya keinginan mempelajari kebudayaan suku yang mereka taklukkan.
Pada
tahun 1071 orang Turki berhasil mengalahkan Kaisar Byzantium, Romanus, dalam
pertempuran Manzikert. Adapun di tahun 1075, Syria, Palestia, dan Yerusalem
jatuh ke tangan orang penyembah berhala dan akirnya orang Seljuk berhasil
menjatuhkanya. Kehancuran Byzantium kian mendekat, kaisar Konstatinopel, Alexus
I, segera meminta bantuan pada Paus Urbanus II. Melalui sebuah pertemuan akbar
di Clermont, Prancis selatan ( 1095 ), Paus menyerukan himbauan membakar
perasaan umat Kristen. Setelah membakar emosi pendengarnya, kemudian Paus
menggedor patriotisme dan sentiment keagamaan mereka.
Perang Salib
( 1096-1099 ) cukup membawa hasil merebut tanah Palestina, dan menegakkan 4
negeri Kristen, yaitu Yerussalem, Antioch, Edessa, dan Tripoli. Pada tahun 1144
Edessa dikuasai kembali orang Turki, sehingga orang Kristen tak bertahan lagi.
Dalam hal ini bukanya melemahkan umat Kristen, tetapi malah meningkatkan
semangat umat Kristen. Perang Salib II ( 1147-1149 ) yang di peopori oleh Raja
Jerman, Conrad III, dan Louis VII juga mengalami kegagalan karena
pengorganisasian kekuatan militer yang buruk. Kegagalan perang diatas
membangkitkan protes. Kemudian Kaisar Frederick Barbarossa, Raja Philip
Augustus dan Raja Richard I menggempur Palestina. Namun karena ke 3 Raja
tersebut saling iri hati, akirnya gagal juga.
Masyarakat
Pengikut Perang Salib
Pengikut
Perang Salib diorganisasikan sesuai dengan pola feodalisme di Eropa Barat.
Pimpinan kerajaan terdapat seorang raja feodal. Di bawahnya adalah para vassal.
Kerajaan dibagi dalam beberapa manorial yang digarap oleh penduduk setempat dan
berstatus sebagai setengah budak. Di Palestina sendiri kaum Kristen dan Islam
hidup berdampingan dan belajar untuk menghormati. Secara tahap demi tahap
saudagar dan bangsawan Kristen menjadi makmur dan Toleran. Bahkan beberapa
diantara mereka sudah mengadopsi adat dan tata cara Timur yang baik. Dalam hal
ini, Perang Salib merupakan sarana bagi persebaran kebudayaan Arab ke Eropa
Barat.
Perlebih-lebihan
Makna Perang Salib
Sampai pertengahan abad XIX, pengetahuan mengenai Abad pertengahan
relatif miskin. Banyak yang memandang dalam periode ini tak ada peristiwa yang
penting melainkan Perang Salib itu sendiri.
Berkembangnya suatu keyakinan bahwa perang Salib mengakiri
ketidakprogresifan masyarakat Zaman Pertengahan, dan mendorong kebangkitan perdagangan
industri. Diyakini juga para pengikut Perang Salib yang kasar telah belajar
dari orang Arab dan Yunani tentang cara perilaku yang beradab kemudian hal ini
dianggap semaca titik balik dalam sejarah peradaban. Dan hal ini merupakan
pandangan yang berlebihan, dan beberapa penulis masih menekankan hal tersebut.
Gengis
Khan
Selama
abad III SM orang-orang Mongol sering melakuka penjarahan di daerah Cina utara.
Itulah yang menyebabkan Kaisar Cina membangun Tembok Cina guna menahan serangan
Bangsa Mongol. Orang Mongol masih hidup secara di daerah perbatasan Cina.
Akirnya suku Mongol disatukan oleh genius politik, Gengis Khan yang memerintah
tahun 1206. Dari ibukots Caracorum di Mongolia, ia melancarkan beberapa
penaklukan. Para pasukan Gengis Khan sangat begitu kejam dan memporandakan wilayah
yang ditaklukkannya. Tahun 1227 Gengis Khan meninggal dan pemerintahanya
dilanjutkan penerusnya. Kerajaan Mongol dengan cepat mencapai puncak
kejayaannya. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Novgorod dan Lembah
Eufrat-Tigris ke timur hingga sungau Amur dan Yangtze. Perkembangan kebudayaan
di Rusia dikatakan berhenti namun, pada tahun 1480 kerajaan Mongol hancur.
Tamerlane
( Timur Leng )
Tamerlane
adalah keturunan Gengis Khan. Ia sangat berambisius untuk menjadi seorang
penguasa. Langkah awal yang ia lakukan adalah menaklukkan Turkestan dan
Khorasan dan menaklukkkan Persia. Di kabarkan juga pasukanya membunuh 70.000
pasukan lawan dan menyusun kepala hingga menyerupai menara. Kemudian setelah
menduduki Eufrat-Tigris dan Armenia, Tamerlane lalu menyerbu India. Pasukan
lawan yang mati tak terhitung lagi dan ia memporak-porandakan kota Delhi.
Dengan sangat kejam ia memimpin 35 ekspedisi.
Tamerlane
juga menyerbu orang Turki Ottoman di Asia Kecil yang pada waktu itu merupakan
vassal dari Kesultanan Rum. Ambisi pasukan Ottonom yang ingin menyerang Balkan
dan menyerbu daerah wilayah Byzantium berhasil dihancurkan Tamerlane. Namun
segala keberhasilanya itu, Tamerlane bukan orang yang mampu mengembangkan
kebudayaan dan gagal mempertahankan negaranya.
Kebudayaan
Mongol
Orang
Mongol/Tartar merupakan pembawa bencana yang lebih besar daripada orang Hun.
Meskipun itu, mereka dapat menyerap kebudayaan dari Timur dengan baik. Pada
tahun 1215 mereka menegakan kekuasaan di Cambulac dan disanalah Kublai Khan
memerintah (1259-1294).
Satu
hal yang perlu diperhatikan bahwa orang Mongol di Cina berhasil meninggalkan
kebiasaan destrukif mereka. Kublai Khan berhasil membangun sebuah istana di
Cambulac. Di Istana ini menjadi pusat kehidupan dan upacara yang serba
gemerlap. Perdagangan dan Industri tumbuh berkembang.
Orang-orang
Mongol dan Agama Kristen
Eropa
cukup emas dengan kemungkinan terjadinya serbuan peperangan orang Mongol. Paus
Innocentius IV, ketika timbul ancaman dari orang Mongol semakin dekat,
memunculkan suatu gagasan untuk menjadikan orang Mongol menjadi pemeluk
Kristen. Selama Dinasti Tang, pengaruh agam Kristen secara bertahap masuk ke
Cina melalui rute perdagangan. Di cina banyak cerita mengenai Pangeran Kristen
yaitu Prester John. Dengan cerita demikian diharapkan orang Mongol dapat masuk
Kristen dengan baik.
Berkali-kali
pengutusan biarawan ke Mongol untuk mengkonversikan penduduk Mongol, namun
mereka semua gagal dan mendapat jawaban yang pahit dari Kublai Khan. Akirnya
setelah Khan meninggal, misi-misi biarawan yang diperintah oleh Paus mengalami
keberhasilan yang luar biasa di Mongol. Gereja Katholik dibangun dan penduduk
Mongol diajarkan music barat. Kitab perjanjian baru dan Mazmur diterjemahkan ke
bahasa Mongol. Akirnya tahun 1307, Paus Clement V mendirikan Keuskupan di
Cambulac yang membawahi seluruh Asia.
Marco
Polo
Karena terpengaruh kebudayaan Cina, orang Mongol tampak mulai tertarik
dengan kehadiran seniman, pedagang, dan penulis. Ada padagang italia yang
terkenal yaitu, Niccolo dan Maffeo Polo. Dengan berdagang mereka mengunjungi
kota penting di Mongol dan akirnya bertemu Kublai Khan. Kublai khan sangat
tertarik dengan kedua Polo tersebut dan memerintahkan kembali ke Eropa sebagai
utusan Paus. Namun ketika sampai di Itali, Pus Clement telah meninggal dan Polo
kembali ke Mongol. Polo tersebut kembali ke Venesia tahun 1295 setelah melihat
suku bangsa yang asing dan aneh-aneh.
Buku
Marco Polo
Marco
Poo dipenjara oleh orang Genoa saat terjadi perang antara Genoa dan Venesia.
Dan didalam penjara itu ia menulis buku perjalanannya yang berjudul The Book of
Ser Marco Polo. Buku tersebut berisi kehidupan orang-orang Pamir, perjalanan ke
Caracorum dan daerah sekitar Kashgar dan Yarkand. Para pengaruh Mongol sangat
menaruh perhatian pada perdagangan antara Eropa Barat dan Asia Timur. Jumlah
rombongan Caravan semakin meningkat. Ancaman yang dilakukan orang Turki tak
menjadikan gangguan yang serius bagi pedagang sutra dari Cina.
Kemuduran
Byzantium
Perang Salib ke 4 ( 1202-1204 ) benar-benar member pukulan serius bagi
Byzantium. Para pasukan yang dikumpulkan di Venesia hendak diangkut ke kapal
memiliki hutang yang cukup tinggi. Pasalnya mereka memiliki tujuan bukan
membela agama melainkan demi keuntungan finansial. Itulah sebabnya mereka
membantu para pedagang Venesia untuk meluaskan jalur perdagangan. Para prajurit
Salib mampu merebut Konstatinopel dari Muslim. Namun, ketika sudah aan terjadi
pertikaian antara Genoa dan Venesia. Akibat pertikaian ini pertahanan semakin
melemah dan akirnya tak dapat menahan
serangan orang Turki Ottoman.
Meskipun
Byzantium telah hancur dan mengalami kemunduran, justru membuat Eropa Barat
mengalami kemajuan pesat dalam Kebudayaan.
Nasib
Kebudayaan Arab
Kebudayaan Arab merupakan kesinanmbunagn kebudayaan Yunani-Romawi.
Sebelum tahun 1000, peradaban Arab lebih maju daripada Eropa Kristen. Hal ini
terancam suku Nomad. Setelah tahun 1200 terjadi kemunduran peradaban Persia,
Mesopotamia, dan Syria.
Selama
rute perdagangan antara Asia Timur dan Eropa masih terjaga. Orang Arab masih
memonopoli perdagangan sutra, rempah, dan perhiasan. Ketika Vasco da Gama (
Portugis ) membuka jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan, bergeserlah
kepemimpinan suku Semit
KESIMPULAN
Mengapa ketiga agama besar yaitu menganggap Yerusalam
sebagai kota suci karena disetiap kota Yerusalam tersebut terdapat peninggalan
peninggalan yang di anggap suci bagi ketiga agama tersebut bagi umat yahudi di
yerusalam itu terdapat kuil Solomon yang
di anggap suci, kemudian bagi umat islam disana terdapat Masjid
Al-Aqsa yang di anggap suci oleh umat islam dan bagi kaum
nasrani disana merupakan tempat lahirnya Isa atau Yesus.
Terdapat bangunan-bangunan yang di anggap suci
tersebut karena factor ekspansi zaman dahulu banyak elspansi elspansi yang
memperebutkan tanah jajahan jadi yang kalah juga tidak jauh dari sekitar di
Jerusalem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kalau udah dibaca mohon sisipkan komentar ea :D
untuk kemajuan blog saya
terimakasih :D