Hubungan Intelektual & Kekerabatan Sesama Kyai

Posted by Unknown On Minggu, 05 Agustus 2012 0 komentar


Kyai adalah salah satu elemen yang penting dalam sebuah pesantren.Kyai juga merupakan cikal bakal dalam berdirinya sebuah pesantren Banyak orang yang menyimpulkan bahwa Lembaga-lembaga di pesantren di Jawa mempunyai suatu kelemahan yaitu pesantren itu jarang sekali dapat mendidik pemimpin / penerus dari pesantren itu sendiri.Akibatnya pesantren yang semula besar,lama kelamaan menjadi pudar

Sejarah membuktikan bahwa jarang sekali pesantren yang bertahan lebih dari satu abad.
Untuk mempertahankan pesantren,cara yang ditempuh oleh kyai adalah :
1. Mengembangkan tradisi bahwa keluarga terdekat harus menjadi calon kuat pengganti kepemimpinan pesantren
2. Mengembangkan sutu jaringan aliansi perkawinan endogamous antara keluarga kyai
3. Mengembangkan tradisi transmisi pengetahuan dan rantai transmisi intelektual antara sesama kyai & keluarganya

Hubungan Kekerabatan antara sesama Kyai :
Geneologi social Pemimpin Pesantren :
Dari satu generasi ke generasi selanjutnya,seorang kyai selalu menaruh perhatian istimewa kepada putera-puterinya di dalam pendiidkannya supaya putera – putrinya dapat menggantikannya kelak Seorang Kyai juga selalu mengharapkan anak tertuanya untuk menjadi pengganti kedudukannya sebagai pemimpin pesantren .Jika Kyai tersebut memiliki banyak anak,biasanya anak- anaknya nya yang lain dilatih untuk dapat mendirikan suatu pesantren yang atau dapat menngantikan pesantren yang dipimpin oleh mertuanya kelak ( kebanyakan putra dari kyai mengawini putri dari pemimpin pesantren ). Kebanyakan para kyai mengawinkan putra- putrinya dengan murid- muridnya yang pandai,terutama bila murid itu adalah anak dari pemimpin pesantren Cara ini digunakan para kyai untuk menjalin ikatan kekerabatan


Keluarga Kyai Di Jawa

Kekerabatan para kyai memainkan peranan dalam membentuk tingkah laku ekonomi,politik, dan keagamaan.Secara sosiologis,kelompok kyai tidak dapat dianggap sebagai kelompolk terbuka karena kuatnya perasaan dan keterikatan mereka pada prinsip perkawinan endogomous antar sesama keluarga kyai .Para Kyai biasanya dibantu oleh seorang Badal.Badal sendiri biasanya berasal dari anggota keluaraga Kyai.Badal bertugas untuk mengurusi psantren dan mengajar para santri .Di Jawa ,anggota keluarga kyai dihormati dan mereka memiliki pretise yang tinggi .Isteri dan puteri puteri para kyai yng telah menikah mendapat julukan “Nyai”.Di Jawa Timur,putera,cucu laki laki dan menantu laki laki diberi julukan “gus” yang berasal dari kata si bagus.Kepercayaan para Kyai kepada putera puteranya mereka yang memiliki ilmu laduni ini,dalam prakteknya mereka tidak perlu mendidik putera puteranya dengan sungguh sungguh melainkan para kyai ini memberikan perhatian yang istimewa kepada putera puteranya Ilmu Laduni ini tidak dipertentangkan dalam ajaran Islam yang mewajibkan seluruh umatnya untuk terus menimba ilmu .Gelar Gus memiliki arti yang sangat penting di dalam pendidikan pesantren karena hasil belajar dari gus ini melebihi hasil yang dilakukan oleh santri santri lainnya yang ada di pesantren


Beberapa orang Kyai biasanya memiliki kelebihan kelebihan spiritual seperti Karamah ( orang yang memiliki keutaman Budi & Karisma ) dan dapat jadi penyalur Barakah ( kemurahan atau hadiah kebagusan ) dari Allah untuk para pengikutnya .Kepercayaan para kyai ini berlaku selama kyai tersebut adalaj\h orang orang wira’I ,yang selalu menghindarkan diri dari perbuatan perbuatan yang dilarang,makruh,dsbnya .Jika seorang Kyai mermiliki atribut berupa barakah dan karamah maka ia akan dapat menjadi pemimpin yang kharismatik .

Penyebab seorang kyai berhasil mengembangkan pesantren adalah pengetahuannya yang luar biasa dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan khususnya Islam,kemampuan berorganisasi dan kepemimpinannya dalam mengembangkan pesantren

Geneologi Intelektual

Sejak Islam masuk di Jawa,para kyai selalu menjalin rantai intelektual yang tidak terputus.Ini berarti bahwa antara satu pesantren ke pesantren lainnya terjalin hubungan intelektual yang mapan.Dalam tradisi pesantren ,seorang kyai tidak akan memiliki status dan kemasyuran hanya karena kepribadian yang dimilikinya.Ia menjadi kyai karena ada yang mengajarnya.Ia pada dasarnya memiliki watak pesantren dan gurunya dimana ia belajar.Dalam tradisi pesantren,rantai transmisi ini disebut dengan “ sanad”.Sanad tersebut memiliki standar.Setiap individu yang berada di dalam sanad disebut dengan isnad Dalam tradisi tarekat,istilah ini sering digunakan


Dalam tradisi pesantren,sekali seorang guru melakukan perbutan maksiat,maka guru tersebut tidak dapat lagi dianggap sebagai penyalur barakah dan kemurahan Tuhan/Allah.Hormat &dankepatuhan absolute seorang guru didasari adanya kepercayaan bahwa guru tersebut memiliki kesucian krn memegang penyalur pengetahuan dari Tuhan/Allah.Menurut ajaran Islam,kewajiban seorang murid untuk patuh secara mutlak kepada gurunya Kepercayaan seorang murid kepada gurunya di dasari oleh adanya keyakinan

Sejarah Intelektual Kyai Kyai yang Ternama Di Jawa
Menurut studi yg dilakukan oleh Prof.John,para ulama di Indonesia pada abad ke 16 & 17 banyak yg mengadakan hubungan surat menyurat dengan para ulama yg berada di Saudi Arabia.Para kyai di India ini juga sering mengundang para ulama di India dan negeri Arab dengan membawa buku buku tafsir,figh,dan lain lain


Geneologi Intelektual Para Kyai :

1. Syekh Ahmad Khatib Sambas

Syekh Sambas ini sangat terkenal di Jawa karena dianggap berhasil mengkoordinasikan ajaran ajaran dari 2 organisasi tarekat yaitu Tarekat Qadiriyyah dan Naqsyabandiyyah.Di Jawa,Tarekat itu dikenal dengan nama Tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah.Tarekat tersebut adalah sarana yang sangat pentiing bagi penyebaran agama Islam di Indonesia dan Malaysia dari pusatnya di Mekkah antara pertengahan abad ke 19 sampai perempat pertama abad ke 20.Syekh Sambas menulis buku yang berjudul “Fath Al ‘Arifin yang cukup terkenal dan menjadi bacaan yang penting bagi pengamal Tarekat di Asia Tenggara. Fath Al ‘Arifin adalah suatu pedoman yang menguraikan dasar – dasar ajaran praktek dhikir bagi para pengikutnya.

2. Syekh Nawawi Banten

Syekh Nawawi dilahirkan pada tahun 1230 Hijriyah ( 1815 M ) di desa Tanara ,Banten.Beliau belajar pengetahuan dasar Bahasa Arab,figh,dan tafsur dari ayahnya kemudiania mewlanjutkan pelajarannya di Purwakarta di bawah bimbingan Kyai Yusuf,seorang kyai yang terkenal menarik santri – santri dari luar Jawa,terutama di daerah Jawa Barat. Syekh Nawawi ini melakukan perjalanan ibadah haji pada usia muda.Beliau berada di Mekah selama 3 tahun untuk belajaer lebih banyak lagi.Pada tahun 1830 – 1860, Syekh Nawawi belajar di bawah bimbingan ulama terkenal,diantaranya Khatib Sambas,Abdulgani Bima,Yusuf Sumbulaweni,Nahrawi dan Abdulhamid Danghestani.Pada tahun 1860-1870 Syekh Nawawi mwengajar di Mesjid Haram dan beliau mulai aktif untuk menulis.Karya – karya dari Syekh Nawawi diantaranya adalah :
 Syarah Al-Jurumiyyah,yang berisi tata bahasa Arab
 Fathul Mujib
 Tafsir Murah Labib
 Syarah tentang Asmaul Husna
 Dsbnya
Nama Syekh Nawawi ini mendapatkan julukan “Sayyid ulama al Hijaz “ yang berarti pemimpin para ulama Hijas

3. Syekh Abdul Karim

Syekh Abdul Karim ini adalah salah seorang ulama yang memegang peranan penting di dalam pemberontakan rakyat Banten di Cilegon pada tahun 1888. Syekh Abdul Karim ini pengikut setia dari Syekh Ahmad Khatib Sambas. Syekh Abdul Kari mini adalah pengganti Syekh Ahmad Khatib Sambas untuk menjadi pemimpin Tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah dari pusatnya di Mekah.Beliau juga mendirikan pesantren di Banten .Sebagai pemimpin Tarekat dan pesantren,nama Syekh Abdul Karim ini terkenal di seluruh Jawa.Ia juga mnendapat gelar “ Kyai Agung”.
Lima buah Tarekat di Jawa yang mnenjadi tarekat paling berpengaruh adalah yang berdasarkan silsilah dari Syekh Abdul Karim yaitu Tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah dengan pusatnya sebagai berikut :
a. Pesantren Pegentongan di Bogor
b. Suralaya di Tasikmalaya
c. Pesantren Mraggen di Semarang
d. Pesantren Bejosa di Jombang
e. Tebuireng di Jombang

4. Syekh Mahfudh at-Tarmisi

Syekh Mahfudh lahir di Tremas,Jawa Timur.Ayahnya adalah Kyai Abdullah adalah seorang pemimpin Pesantren Tremas yang sangat terkenal pada pertengahan ke dua abad 19. Syekh Mahfudh menjadi salah satu pengajar di Masjid Haram. Syekh Mahfudh ini menjadi kebanggaan bangsa Melayu sebagai seorang alim yang berkaliber internasional .Ia menulis 5 kitab yang terdiri dari berbagai jilid tetapi yang hanya berhasil hanya satu kitab yaitu Muhibah dhill Fadhal yang terdiri dari 4 jilid besar.Di kalangan para kyai di Jawa, Syekh Mahfudh ini juga dikenal sebagai seorang ahli dalam hadis Bukhari.Beliau juga juga seorang isnad yang berhak memberikan ijasah kepada mereka yang berhasil menguasai hadis Bukhari itu.Ijasah itu berasal dari Syekh Mahfudh sendiri yang ditulis sekitar 1000 tahun yang lalu.Murid yang berhasil menguasai hadis Bukhari ini adlah murid kesayangan dari Syekh Mahfudh yaitu Hadratus Syekh

5. Kyai Khalil Bangkalan

Kyai Khalil ini dikenal sebagai seorang wali,walaupun ia tidak memimpin Tarekat.Hal ini sangat menarik karena dalam tradisi pesantren,orang yang dianggap memilimki tingkat kesucian yang tinggi,bukanlah semata mata keberhasilannya memimpin Tarekat namaun ketinggian spiritual seorang kyai dapat dicapai dari ketinggian ilmu dan kesalehannya di mata Tuhan. Kyai Khalil ini juga dikenal sebagai ahli tatabahasa dan Sastra Arab.Ulama terkenal yang pernah dibimbing oleh Kyai Khalil adalah :
 Hadratus Syekh
 Kyai Muhammad Siddiq,Jember
 Kyai Manaf Abdul Karim,Lirboyo,Kediri
 Kyai Munawir,Krapyak,Yogyakarta
 Kyai Abdullah Mubarak,Suralaya,Tasikmalaya
 Kyai Wahab Hasbullah,Jombang

6. Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari

Kyai Muhamad Hasyim Asy’ari adalah pendiri pesantren Tebuireng.Para Kyai memberikan gelar Hadratus Syekh yang berarti Tuan Guru Besar.Pada mulanya ia belajar ilmu-ilmu tauhid,hokum Islam,bahasa Arab,tafsir dan hadis. Hadratus Syekh ini mengawini anak dari pemimpin pesantren Siwalan.Pada tahun 1899, Hadratus Syekh ini kembali ke Jawa dan mnengajar di pesantren Gedang yang didirikan oleh Kyai Usman.Kemudian ia mendirikan sendiri pesantren Tebuireng.Dari Gedang ia membawa beberapa orang santri.Dalam tradisi pesantren,hal ini lumrah bahwa seorang yang telah menyelesaikan pelajarannya yang terakhir dan ingin mendirikan pesantren baru,membawa serta beberapa santri atas seizin kyai.

Peranan Hadratus Syekh dalam perkembangan Islam di Jawa

Peranan Hadratus Syekh sangat penting karena pengaruhnya yang penting di dalam lingkungan Islam tradisional .Pada tahun 1944, Hadratus Syekh ini ditunjuk sebagai kepala urusan agama oleh pemerintah Jepang untuk wilayah Madura dan Jawa.Pada waktu pemimpin Islam modern dan tradisional mendirikan partai Masyumi pada tahun 1946, Hadratus Syekh terpilih sebagai Rois’Aam. Hadratus Syekh meninggal pada tahun 1947,dan dengan Keputusan Presiden No.294/1964,beliau diakui sbagai seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional.Pemberian gelar didasarkan atas jasa-jasnya kepada pemerintah.Antara tahun 1946-1947, Hadratus Syekh ini mengeluarkan 2 fatwa yaitu,ia menfatwakan bahwa perang melawan Belanda adalah jihad dan beliau melarang Hadratus Syekh kaum muslimin Indonesia untuk melakukan perjalanan haji dengan kapal Belanda.Pengaruh Hadratus Syekh yang luar biasa ini disebabkan karena beliau sukses mengembangkan pesantren Tebuireng pada abad 20.Pesantren Tebuireng ini adalah sumber ulama dan sumber pemimpin lembaga –lembaga pesantren di seluruh Jawa dan Madura.

0 komentar:

Posting Komentar

Kalau udah dibaca mohon sisipkan komentar ea :D
untuk kemajuan blog saya
terimakasih :D