Pengertian Sejarah Lokal
• Secara Subyektif
Merupakan cerita aktivitas manusia di sebuah daerah tertentu
Memberi sebuah gambaran makrohistori dari Sejarah Indonesia secara keseluruhan.
Hasil dari sudut pandang ini adalah sejarah Majapahit, sejarah Mataram, sejarah Banten, dsb.
Jadi dlm perspektif ini bukan letak geografisnya yg mjd penekanan, namun pada aktivitas manusia dalam kerangka wilayah tsb. Misalnya aktivitas politik di kerajaan Mataram.
• Secara Obyektif
Merupakan proses perkembangan aktivitas manusia di daerah tertentu, di lingkungan geografis tertentu yang dari sudut arealnya diperluas / dipersempit (F.A.Sutjipto, Lembaran Sejarah No.6, 1970:36)
Perspektif ini menekankan pada pengertian letak geografis. Misalnya Sejarah Jawa yang dapat dipersempit menjadi Sejarah Jawa Tengah, Sejarah Jawa Barat, Sejarah DKI, sekarang bisa ditambahkan dengan sejarah Banten dst. Atau pula pada Sejarah Sulawesi yang dapat meliputi Sejarah Sulawesi Utara, Sejarah Gorontalo, Sejarah Sulawesi Utara dst.
• Taufik Abdullah tentang pengertian Sejarah Lokal :
Bahwa terdapat pengertian yang ambigu jika menggunakan istilah “sejarah daerah” dalam menggambarkan sejarah sebuah daerah. Pengertian “daerah” sebagai kesatuan teritorial atau unit administratif dan “daerah” sebagai kesatuan etnis kultural.
Daerah sbg kesatuan unit teritorial atau administratif selalu berhubungan dengan aspek politik, dimana ada jenjang-jenjang tertentu / hirarki utk bisa disebut sbg daerah, misalnya, kabupaten, propinsi dst. Sedangkan dlm pengertian politik, “daerah” merupakan subordinat dari “pusat/nasional”.
Daerah sbg unit etnis kultural berkaitan dengan “kelompok masyarakat” yang dinamis dlm arti terus mengalami perubahan. Tiap etnis menjadi satu kesatuan historis tersendiri dan memiliki konsep mengenai masa lampau yang unik. Contohnya adalah sejarah Madura tdk dpt diidentikkan dengan sejarah Jawa Timur secara umum. Meskipun secara administratif Madura merupakan bagian dari Jawa Timur, namun Madura juga merupakan kesatuan etnis yang terus bergerak dan memiliki ingatan historis tersendiri.
Oleh karena itu Taufik Abdullah mendefinisikan dan menggunakan istilah “Sejarah Lokal” sbg sejarah suatu tempat atau sebuah locality yg batasannya ditentukan oleh penulis sejarah itu sendiri.
Sejarah lokal dirumuskan sbg kisah masa lampau dari kelompok-kelompok masyarakat yg berada dlm “geografis” tertentu.
Hubungan sejarah lokal dengan sejarah nasional ;
sejarah lokal seringkali dipahami sbg bagian sejarah nasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa studi sejarah lokal diperlukan utk mencari bahan sbg penyusun sejarah nasional yg akhirnya hanya menghasilkan sejarah nasional versi lokal.
• Realitas yg muncul di daerah-daerah dpt berubah, sehingga kadang2 peristiwa nsional yg penting dlm kategori sejarah nasional bisa saja tdk memiliki arti apa-apa pada sejarah lokal.
• Sejarah nasional ditentukan oleh faktor-faktor ekstra lokal, bukan sekedar kumpulan-kumpulan peristiwa lokal, atau peristiwa lokal yg strategis namun juga tergantung juga pada kekuatan politik saat itu dan faktor internasional.
• Penyusunan sejarah nasional tdk hanya sekedar berdasarkan “pantas tidaknya” peristiwa utk menjadi unsur dari sejarah nasional, namun juga berdasarkan logika keterkaitan peristiwa tsb dng latar belakang yg berlaku secara nasional.
• Sejarah lokal tdk harus memiliki kurun waktu periode yg sama dng sejarah nasional.
Krn ruang lingkupnya yg “terbatas” maka sejarah lokal mempelajari manusia lebih mendetail. Tdk hanya manusia yg berperan sbg tokoh sentral/besar dlm sebuah peristiwa namun juga manusia dng setiap dinamika kehidupannya
Sejarah Lokal mnrt P.D.Jordan
• Di negara Barat, penggunaan istilah sejarah lokal (local history) dikenal pula sbg neighborhood history atau community history.
• Diartikan sbg “the entire range of possibilities in a person’s immediate environment”.
• Pembatasan tdk hanya dari ruang lingkup spasial atau keruangan spt desa, kota, kabupaten, dan propinsi namun juga pranata-pranata sosial serta unit-unit budaya-budayanya.
• Jadi sejarah lokal meliputi seluruh lingkungan yg bisa berupa kesatuan wilayah spt desa,kecamatan,kabupaten dan satuan wilayah lain serta unsur-unsur sosial budaya yg ada di lingkungan tsb.
• Unsur sosial dan budaya tsb spt keluarga, pola pemukiman, mobilitas sosial, pasar, teknologi pertanian, lembaga pemerintahan setempat dst.
• Sejarah lokal mnrt P.D Jordan ini diartikan oleh I Gde Widja sbg studi tentang kehidupan masyarakat atau komunitas khusus dari sebuah lingkungan tertentu dlm dinamika perkembangannya dlm berbagai aspek kehidupan manusia.
• Secara Subyektif
Merupakan cerita aktivitas manusia di sebuah daerah tertentu
Memberi sebuah gambaran makrohistori dari Sejarah Indonesia secara keseluruhan.
Hasil dari sudut pandang ini adalah sejarah Majapahit, sejarah Mataram, sejarah Banten, dsb.
Jadi dlm perspektif ini bukan letak geografisnya yg mjd penekanan, namun pada aktivitas manusia dalam kerangka wilayah tsb. Misalnya aktivitas politik di kerajaan Mataram.
• Secara Obyektif
Merupakan proses perkembangan aktivitas manusia di daerah tertentu, di lingkungan geografis tertentu yang dari sudut arealnya diperluas / dipersempit (F.A.Sutjipto, Lembaran Sejarah No.6, 1970:36)
Perspektif ini menekankan pada pengertian letak geografis. Misalnya Sejarah Jawa yang dapat dipersempit menjadi Sejarah Jawa Tengah, Sejarah Jawa Barat, Sejarah DKI, sekarang bisa ditambahkan dengan sejarah Banten dst. Atau pula pada Sejarah Sulawesi yang dapat meliputi Sejarah Sulawesi Utara, Sejarah Gorontalo, Sejarah Sulawesi Utara dst.
• Taufik Abdullah tentang pengertian Sejarah Lokal :
Bahwa terdapat pengertian yang ambigu jika menggunakan istilah “sejarah daerah” dalam menggambarkan sejarah sebuah daerah. Pengertian “daerah” sebagai kesatuan teritorial atau unit administratif dan “daerah” sebagai kesatuan etnis kultural.
Daerah sbg kesatuan unit teritorial atau administratif selalu berhubungan dengan aspek politik, dimana ada jenjang-jenjang tertentu / hirarki utk bisa disebut sbg daerah, misalnya, kabupaten, propinsi dst. Sedangkan dlm pengertian politik, “daerah” merupakan subordinat dari “pusat/nasional”.
Daerah sbg unit etnis kultural berkaitan dengan “kelompok masyarakat” yang dinamis dlm arti terus mengalami perubahan. Tiap etnis menjadi satu kesatuan historis tersendiri dan memiliki konsep mengenai masa lampau yang unik. Contohnya adalah sejarah Madura tdk dpt diidentikkan dengan sejarah Jawa Timur secara umum. Meskipun secara administratif Madura merupakan bagian dari Jawa Timur, namun Madura juga merupakan kesatuan etnis yang terus bergerak dan memiliki ingatan historis tersendiri.
Oleh karena itu Taufik Abdullah mendefinisikan dan menggunakan istilah “Sejarah Lokal” sbg sejarah suatu tempat atau sebuah locality yg batasannya ditentukan oleh penulis sejarah itu sendiri.
Sejarah lokal dirumuskan sbg kisah masa lampau dari kelompok-kelompok masyarakat yg berada dlm “geografis” tertentu.
Hubungan sejarah lokal dengan sejarah nasional ;
sejarah lokal seringkali dipahami sbg bagian sejarah nasional. Hal ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa studi sejarah lokal diperlukan utk mencari bahan sbg penyusun sejarah nasional yg akhirnya hanya menghasilkan sejarah nasional versi lokal.
• Realitas yg muncul di daerah-daerah dpt berubah, sehingga kadang2 peristiwa nsional yg penting dlm kategori sejarah nasional bisa saja tdk memiliki arti apa-apa pada sejarah lokal.
• Sejarah nasional ditentukan oleh faktor-faktor ekstra lokal, bukan sekedar kumpulan-kumpulan peristiwa lokal, atau peristiwa lokal yg strategis namun juga tergantung juga pada kekuatan politik saat itu dan faktor internasional.
• Penyusunan sejarah nasional tdk hanya sekedar berdasarkan “pantas tidaknya” peristiwa utk menjadi unsur dari sejarah nasional, namun juga berdasarkan logika keterkaitan peristiwa tsb dng latar belakang yg berlaku secara nasional.
• Sejarah lokal tdk harus memiliki kurun waktu periode yg sama dng sejarah nasional.
Krn ruang lingkupnya yg “terbatas” maka sejarah lokal mempelajari manusia lebih mendetail. Tdk hanya manusia yg berperan sbg tokoh sentral/besar dlm sebuah peristiwa namun juga manusia dng setiap dinamika kehidupannya
Sejarah Lokal mnrt P.D.Jordan
• Di negara Barat, penggunaan istilah sejarah lokal (local history) dikenal pula sbg neighborhood history atau community history.
• Diartikan sbg “the entire range of possibilities in a person’s immediate environment”.
• Pembatasan tdk hanya dari ruang lingkup spasial atau keruangan spt desa, kota, kabupaten, dan propinsi namun juga pranata-pranata sosial serta unit-unit budaya-budayanya.
• Jadi sejarah lokal meliputi seluruh lingkungan yg bisa berupa kesatuan wilayah spt desa,kecamatan,kabupaten dan satuan wilayah lain serta unsur-unsur sosial budaya yg ada di lingkungan tsb.
• Unsur sosial dan budaya tsb spt keluarga, pola pemukiman, mobilitas sosial, pasar, teknologi pertanian, lembaga pemerintahan setempat dst.
• Sejarah lokal mnrt P.D Jordan ini diartikan oleh I Gde Widja sbg studi tentang kehidupan masyarakat atau komunitas khusus dari sebuah lingkungan tertentu dlm dinamika perkembangannya dlm berbagai aspek kehidupan manusia.
1 Comments
kurang sumber buku
BalasHapus